Selasa, 27 November 2012

KELEMAHAN GPS

KELEMAHAN GPS

         Benarkah GPS tak dapat sepenuhnya menggantikan fungsi kompas biasa? Bukankah alat canggih yang mahal itu berbasis tekhnologi satelit?
         Inilah cara penentuan koordinat dimuka bumi dengan prinsip trianggulasi biasa, tapi memanfaatkan satelit untuk menentukan koordinat. Dalam trianggulasi 2 dimensi, jika 2 titik yang diketahui koordinatnya kita ‘tembak’ untuk mencari sudut kompasnya, maka akan diketahui koordinat tmpat kita berada, yaitu perpotongan perpanjangan kedua sudut. Dalam GPS, yang dibidik ada jauh di atas sana, jadi medan trianggulasi kita menjadi 3 dimensi. Maka diperlukan titik ketiga. Pesawat penerima GPS harus dapat menerima sinyal dari minimal 3 satelit. Disinilah kesulitan umum pengguna GPS dilapangan: tidak memperoleh sinyal.
Seluruhnya ada 24 satelit (milik Amerika Serikat) di orbit bumi yang memancarkan sinyal GPS. Tapi ada yang sedang berada disisi lain dari bumi. Sebagian lagi terlalu dekat ke horizon sehingga tak tertangkap sinyal. Tinggal beberapa yang ada diseputaran kepala kita. Disaming itu ada beberapa hambatan yang bias menghiangkan sinyal. Antara lain awan tebal, pepohian yang kelewat rapat, dinding lembah yang terlalu curam dan tinggi (termasuk gedung-gedung pencakar langit). Jenis-jenis GPS yang dicoba sama sekali tidak berguna dalam kasus-kasus tersebut. Diperkirakan Garmin 76CSX yang menggunakan teknologi SiRF masih mampu menangkap sinyal dlam kondisi serupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar